Ramai-ramai Tinggalkan China, Investor & Pabrik Beralih ke Negara Tetangga RI

Investasi Digital - Diposting pada 08 August 2025 Waktu baca 5 menit

Illustrasi

Sejumlah perusahaan teknologi kini tidak lagi tertarik mendirikan fasilitas pabrik di China. Langkah ini ditempuh sebagai strategi untuk menghindari tarif yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) serta mengurangi risiko akibat ketegangan geopolitik.
Beberapa sektor industri memilih meninggalkan China karena alasan tersebut. Berbagai negara pun tercatat menjadi tujuan alternatif bagi perusahaan teknologi untuk memproduksi barang sambil meminimalkan dampak tarif dari AS.

 

Salah satu contohnya adalah Logitech, perusahaan gabungan asal Swiss-AS. Logitech telah memindahkan operasional pabriknya dari China ke sejumlah negara lain, termasuk Malaysia, Vietnam, Thailand, Meksiko, dan Taiwan — yang merupakan tetangga dekat Indonesia.

 

CEO Logitech, Hanneke Faber, menjelaskan bahwa langkah relokasi ini bertujuan untuk mengurangi efek dari tarif AS. Produk-produk seperti keyboard dan mouse yang dibuat di China berisiko dikenakan tarif hingga 30% oleh pemerintahan Donald Trump.

 

“Kondisi kami sekarang sudah sedikit membaik dibandingkan ancaman tarif 30%. Kami berada di jalur yang tepat,” ujar Faber, dikutip dari Reuters.

 

Ia juga menegaskan bahwa relokasi ini tidak akan memicu lonjakan biaya. Bahkan, Logitech menaikkan harga produknya di pasar AS sebesar 10% sebagai langkah penyesuaian terhadap tarif baru tersebut.

 

Situasi serupa juga terlihat di industri ponsel pintar. India menjadi destinasi favorit terbaru setelah sejumlah perusahaan memindahkan fasilitas produksinya dari China ke negara tersebut.

 

Apple, misalnya, telah mulai merakit beberapa model iPhone 16 Pro di India, dan dikabarkan menargetkan produksi hingga seperempat dari total iPhone di negara itu.

 

Data dari Canalys menunjukkan bahwa India berhasil menyalip China sebagai eksportir ponsel terbesar ke AS. Pada kuartal II-2025, pangsa India mencapai 44% — naik 13% dari tahun sebelumnya — jauh di atas porsi ponsel asal China yang hanya 25%.

 

Sementara itu, sejumlah produsen alat penambangan Bitcoin asal China justru menjadikan AS sebagai lokasi pabrik baru mereka. Perusahaan seperti Bitmain, Canaan, dan MicroBT kini membangun lini perakitan di AS untuk menghindari tarif baru sebesar 20% yang diberlakukan oleh Trump.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.