
Saham News
Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Simak Daftarnya!
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 31 January 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Neuralink, startup neuroteknologi milik Elon Musk, berhasil memasukkan chip berbasis kecerdasan buatan (AI) ke dalam otak manusia. Mereka yang diuji telah pulih dengan baik. “Manusia pertama menerima implan Neuralink kemarin dan dalam masa pemulihan dengan baik. “Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan saraf yang menjanjikan,” kata pendiri Neuralink, Elon Musk, dalam akun X miliknya, seperti dikutip Selasa (30/1/2024). Tindakan ini juga mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Mei 2023 dan uji coba dimulai pada September 2023.
Elon Musk mengatakan chip tersebut akan memungkinkan seseorang mengendalikan ponsel atau perangkat lain hanya dengan pikiran.
Oleh karena itu, pengguna yang dituju adalah orang-orang yang kehilangan fungsi tubuhnya agar dapat berkomunikasi lebih cepat. Bayangkan jika Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat daripada juru ketik atau juru lelang. Itu tujuannya,” kata Elon.
Elon pun mengatakan, hasil eksperimen berbahaya tersebut membawa hasil positif.
Diketahui terdapat lonjakan aktivitas saraf atau lonjakan pergerakan sel yang menggunakan sinyal listrik dan kimia untuk mengirimkan informasi ke seluruh otak dan tubuh. Mengutip Business Today, meski penemuan ini merupakan langkah awal, namun keberhasilan implementasinya merupakan tonggak sejarah baru.
Ini adalah pertama kalinya terjadi perpaduan antara kesadaran manusia dan kecerdasan buatan. Kita tahu bahwa Neuralink merupakan perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2016. Perusahaan ini juga bertujuan untuk membangun saluran komunikasi langsung antara otak dan
Menurut data Pitchbook, pada tahun 2023, Neuralink yang berbasis di California akan memiliki lebih dari 400 karyawan dan akan menerima pendanaan setidaknya 363 juta USD atau sekitar Rp 5,7 triliun. Ambisi Neuralink adalah meningkatkan kemampuan manusia, mengobati gangguan neurologis seperti ALS dan penyakit Parkinson, serta memulihkan penglihatan bagi orang yang terlahir buta.
Namun seperti dikutip Reuters, Neuralink didenda karena melanggar peraturan Departemen Transportasi AS terkait pengangkutan bahan berbahaya. Pihak berwenang juga menemukan kemasan yang mengandung limbah berbahaya, termasuk xylene cair yang mudah terbakar. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Xylene dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, kebingungan, kehilangan koordinasi otot, dan bahkan kematian.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.