Seorang penambang Bitcoin tampaknya berhasil mendapatkan keuntungan besar setelah memenangkan hadiah blok senilai sekitar US$266.000, atau lebih dari Rp4,4 miliar, usai berhasil menambang blok ke-924.569 di jaringan Bitcoin pada Jumat (21/11/2025).

Berdasarkan data dari CKPool, penambang individu yang diduga memakai perangkat hobi berkecepatan sekitar 1,2 terahash per detik itu berhasil mengamankan total 3,146 BTC. Jumlah tersebut terdiri dari hadiah blok standar sebesar 3,125 BTC ditambah biaya transaksi dari 1.351 transaksi yang masuk dalam blok tersebut.

Keberhasilan seperti ini sangat jarang terjadi mengingat peluang yang dimiliki penambang tersebut hanya sebagian kecil dibandingkan para pemain besar di industri.

Peluang Penambang Solo yang Hampir Tidak Mungkin

Penambang ini diperkirakan memakai perangkat mini seperti Bitaxe Gamma, sebuah mesin kecil untuk penghobi dengan harga sekitar US$100 atau bahkan kurang. Secara statistik, peluang perangkat kecil tersebut untuk menemukan satu blok dalam sehari hanya sekitar 0,00068390%, atau kurang dari 1 banding 100.000.

Namun dalam situasi kali ini, keberuntungan memihak dan menghasilkan hadiah senilai ratusan ribu dolar AS.

Sebagian besar kelompok penambang besar menyatukan kekuatan komputasi mereka dalam mining pool untuk meningkatkan kemungkinan mereka menemukan blok. Sebaliknya, penambang solo memilih bekerja tanpa bergabung dengan pihak lain, sehingga peluang menang jauh lebih rendah dan kerap dibandingkan dengan memenangkan lotre.

Walau begitu, setiap kali terjadi kemenangan seperti ini, komunitas Bitcoin menyambutnya sebagai bukti bahwa jaringan tetap memberikan kesempatan bagi penambang kecil.

Sepanjang 2025, fenomena penambang solo yang berhasil meraih blok semakin sering terlihat. Data dari Mempool menunjukkan sedikitnya 13 blok telah berhasil ditambang secara solo tahun ini, atau rata-rata sedikit lebih dari satu kemenangan per bulan. Meski demikian, angka tersebut tetap mencerminkan bahwa kejadian ini sangat jarang di tengah dominasi pool besar.

Selain mengejar insentif, penambang solo juga dinilai berkontribusi pada penguatan desentralisasi jaringan Bitcoin. Dengan semakin banyak pihak yang ikut mengamankan jaringan, komunitas percaya struktur keamanan Bitcoin dapat menjadi lebih kokoh dalam jangka panjang.