Berita Terkini
Kepala BGN Tegaskan Tak Ada Pemotongan Anggaran per Porsi di Program MBG
/index.php
Crypto News - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit
Regulasi DeFi Jadi Isu Global 2025: Antara Inovasi, Risiko, dan Urgensi Pengawasan
Sektor keuangan terdesentralisasi atau Decentralized Finance (DeFi) kini menjadi sorotan utama dunia keuangan. Setelah beberapa tahun tumbuh tanpa pengawasan yang ketat, tahun 2025 menjadi titik balik di mana regulasi terhadap DeFi beralih dari topik pinggiran menjadi isu strategis global.
Laporan terbaru dari European Banking Authority (EBA) dan European Securities and Markets Authority (ESMA) menyebut bahwa meskipun kontribusi DeFi di Uni Eropa baru sekitar 4% dari total kapitalisasi pasar kripto, pertumbuhan jumlah pengguna dan nilai total yang terkunci (Total Value Locked / TVL) menunjukkan potensi risiko sistemik terhadap keuangan tradisional mulai mengemuka.
Sementara itu, analisis dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai bahwa percepatan adopsi DeFi tanpa batas geografis membuat regulasi tertinggal jauh di belakang, sehingga perlindungan hukum bagi investor dan konsumen menjadi prioritas baru bagi regulator global.
DeFi pada dasarnya mereplikasi layanan keuangan tradisional seperti pinjaman, simpanan, hingga pertukaran aset — namun tanpa perantara terpusat. Struktur tanpa otoritas tunggal ini menimbulkan dilema baru bagi regulator: siapa yang harus bertanggung jawab ketika terjadi kerugian, kegagalan protokol, atau exploit keamanan.
Sebuah publikasi akademik menjelaskan, “Fungsi DeFi sangat mirip dengan keuangan tradisional, begitu pula risikonya.” Pernyataan ini memperkuat urgensi regulasi yang lebih tegas terhadap ekosistem DeFi.
Di Eropa, Markets in Crypto-Assets Regulation (MiCA) mulai diberlakukan sejak akhir 2024. Namun, aturan tersebut secara eksplisit mengecualikan protokol DeFi yang benar-benar terdesentralisasi. Akibatnya, banyak proyek DeFi beroperasi di wilayah abu-abu hukum.
Ketidakjelasan definisi “desentralisasi” dan batas cakupan regulasi ini mendorong Eropa untuk mempercepat upaya perumusan kebijakan baru.
Di Amerika Serikat, U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) kini beralih dari pendekatan berbasis penegakan kasus ke pembentukan aturan yang lebih jelas bagi pelaku DeFi. Langkah ini menandai perubahan dari strategi “tunggu dan tindak” menjadi “rancang dan arahkan,” dengan tujuan memberikan kepastian hukum bagi pengembang dan pengguna protokol.
Bagi pengembang dan operator protokol DeFi, aturan baru diperkirakan akan mencakup kewajiban Know Your Customer (KYC), audit keamanan smart contract, pencatatan transaksi secara real-time, hingga potensi klasifikasi protokol sebagai penyedia layanan keuangan. Sebuah proposal legislatif di AS bahkan mengusulkan agar protokol DeFi dengan kontrol pemungutan suara terpusat dikategorikan sebagai money-services business.
Sementara bagi investor, ketidakpastian regulasi menimbulkan risiko tambahan protokol populer bisa terkena sanksi atau dilarang di wilayah tertentu, memicu perpindahan dana ke negara dengan regulasi yang lebih longgar.
Dari sisi pasar kripto global, regulasi yang dirancang dengan baik dapat memperkuat kepercayaan institusional dan mempercepat adopsi. Namun, regulasi yang terlalu ketat justru berpotensi menghambat inovasi dan menyebabkan “kepanikan regulasi” di industri.
Uni Eropa telah mengisyaratkan bahwa pembentukan kerangka regulasi DeFi akan menjadi prioritas utama pada tahun 2026, dengan konsultasi dan penyusunan rancangan aturan dimulai sejak 2025. Di Amerika Serikat, wacana mengenai rancangan undang-undang khusus DeFi mulai muncul, termasuk aturan bagi front-end dan protokol inti.
Menanggapi hal ini, sejumlah proyek DeFi mulai mendorong pendekatan self-regulation membangun tata kelola internal dan standar keamanan untuk menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan kepatuhan tanpa mengorbankan inovasi.
Regulasi DeFi kini resmi naik kelas menjadi salah satu isu kebijakan finansial global paling penting di tahun 2025. Pergeseran ini bukan hanya karena pesatnya perkembangan teknologi blockchain, tetapi juga karena dampaknya yang semakin nyata terhadap stabilitas sistem keuangan dan perlindungan investor.
Bagi pelaku industri kripto termasuk pengembang, investor, dan pembuat konten dinamika ini menjadi momentum untuk memahami arah regulasi, mempersiapkan strategi adaptif, serta memperkuat edukasi publik terkait keamanan, inovasi, dan risiko dalam ekosistem DeFi yang terus berevolusi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.