Berita Terkini
Kepala BGN Tegaskan Tak Ada Pemotongan Anggaran per Porsi di Program MBG
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit
Sejumlah investor asing kini mulai melirik peluang pembangunan pabrik bioetanol di Indonesia. Setelah sebelumnya minat datang dari Brasil, kini giliran perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota, yang menyatakan ketertarikannya.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, mengungkapkan bahwa Toyota tertarik untuk membangun fasilitas produksi etanol di Indonesia, sejalan dengan kebutuhan perusahaan tersebut dalam memastikan ketersediaan bahan baku (feedstock) untuk produksi bioetanol.
Selain itu, langkah ini juga selaras dengan strategi Toyota yang selama ini telah memanfaatkan hidrogen dan bioetanol dalam teknologi otomotifnya. Bahkan, beberapa produk kendaraan Toyota telah mampu beroperasi menggunakan campuran bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar etanol mencapai 100% (E10 hingga E100).
“Bahkan produk Toyota itu sebenarnya sudah ada yang bisa menggunakan, kalau saya tidak salah, sampai 100% etanol atau E100,” ujar Todotua setelah menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Sebagai perbandingan, Brasil merupakan negara yang sukses memanfaatkan bioetanol sebagai campuran dalam BBM jenis bensin, baik dari sisi strategi pengembangan komoditas maupun dalam pengelolaan pabriknya.
“Brasil termasuk salah satu negara yang cukup berhasil dalam mengelola etanol, mulai dari strategi penanaman komoditas hingga ke sistem produksinya di pabrik. Kalau saya tidak salah, kapasitas produksinya di sana bisa mencapai sekitar dua juta per tahun,” jelas Todotua.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah mengumumkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan proyek pembangunan pabrik biodiesel di Merauke, Papua Selatan, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan pemerintah juga sedang mendorong pengembangan bioetanol sebagai campuran bahan bakar bensin. Adapun proyek bioetanol di Merauke saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
“Proyek ini untuk memenuhi kebutuhan pabrik dan diharapkan dapat rampung pada tahun 2027. Saat ini sudah dalam tahap proses. Investornya berasal dari dalam negeri,” kata Yuliot di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.