Berita Terkini
Kepala BGN Tegaskan Tak Ada Pemotongan Anggaran per Porsi di Program MBG
/index.php
Saham News - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit
Pasar saham diperkirakan akan kembali cerah pada perdagangan hari ini setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah dua hari beruntun akibat adanya penyesuaian perhitungan free float Indonesia oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang menyebabkan banyak investor asing menarik dananya dari pasar domestik.
Penurunan IHSG selama dua hari pertama di awal pekan ini berhasil menghapus seluruh keuntungan yang sebelumnya terbentuk pada pekan lalu. Bahkan, pada perdagangan Senin (27/10/2025), IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 7.959,17. Namun pada Selasa (28/10/2025), koreksinya tidak sedalam hari sebelumnya, sehingga banyak analis memperkirakan IHSG akan rebound atau bangkit kembali pada perdagangan hari ini.
Ketika IHSG mulai mengalami rebound, biasanya terdapat sejumlah saham yang pergerakannya melonjak cukup tajam, sehingga menarik untuk diperhatikan oleh pelaku pasar dalam perdagangan Rabu (29/10/2025).
Beberapa saham yang masuk dalam kategori Top Frequency pada perdagangan sebelumnya patut dicermati. Saham-saham yang berada dalam daftar ini umumnya aktif diperdagangkan dan menjadi incaran para investor, baik ritel maupun institusional. Aktivitas yang tinggi tersebut menandakan minat pasar meningkat, dan saham-saham itu memiliki potensi rebound lebih kuat karena didukung oleh faktor teknikal yang positif.
Berikut daftar saham yang berpeluang mengalami rebound signifikan berdasarkan data Top Frequency Stocks, dengan dukungan teknikal berupa sinyal pullback dan kecenderungan untuk melanjutkan tren penguatannya:
| Perusahaan | Kode Emiten | Pergerakan (28/10/2025) | Harga Saham (28/10/2025) |
|---|---|---|---|
| PT Multi Makmur Lemindo Tbk | PIPA | 6,55% | 358 |
| PT Merdeka Battery Materials Tbk | MBMA | 4,10% | 635 |
| PT Wahana Interfood Nusantara Tbk | COCO | 24,72% | 444 |
| PT Unilever Indonesia Tbk | UNVR | −8,12% | 2.490 |
| PT Bumi Resources Tbk | BUMI | 6,82% | 141 |
| PT GTS Internasional Tbk | GTSI | 15,83% | 139 |
| PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | BBRI | −0,26% | 3.850 |
| PT Chandra Daya Investasi Tbk | CDIA | −1,42% | 1.740 |
| PT Elang Mahkota Teknologi Tbk | EMTK | 10,28% | 1.180 |
| PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk | TLKM | 2,10% | 3.400 |
Masuknya suatu saham ke dalam daftar Top Frequency menunjukkan bahwa saham tersebut menjadi fokus transaksi banyak investor, baik individu maupun institusi. Kondisi ini menggambarkan tingginya animo pasar terhadap saham tersebut, sehingga peluang kenaikannya cukup besar — meskipun pada akhirnya tingkat apresiasinya tetap bergantung pada dinamika pasar secara keseluruhan.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.