Purbaya Bongkar Ada Pihak yang Ngerem Ekonomi RI di 5%! Takut Kepanasan?

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan saat acara sertijab Menteri Keuangan di Kemenkeu, Selasa (9/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean K)

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa selama ini terdapat pihak-pihak tertentu yang secara tidak langsung menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap berada di kisaran 5 persen.


Hal ini terungkap ketika ia membahas mengenai demand pull inflation, yaitu kondisi inflasi yang meningkat tajam saat permintaan melampaui tingkat pertumbuhan ekonomi potensial Indonesia.

 

“Berapa sebenarnya laju pertumbuhan ekonomi potensial Indonesia? Kalau Bank Indonesia (BI) menghitungnya 5 persen, mungkin ada kesalahan hitung, ya? Soalnya pihak lain juga menghitungnya 5 persen,” ujar Purbaya dalam acara Economic Hari Keuangan Nasional yang digelar di Studio CNN Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (27/10).

 

“Karena pertumbuhan 5 persen itu tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja baru yang masuk usia produktif. Saya memperkirakan kisarannya antara 6,5 persen hingga 6,7 persen, kira-kira di tengah-tengah angka itu. Jadi kalau kita bisa mendekati ke arah sana, itu sudah cukup baik,” tambahnya.

 

Purbaya menegaskan bahwa Indonesia hingga kini belum mencapai angka pertumbuhan ekonomi potensial tersebut, terutama setelah krisis yang terjadi pada masa pandemi COVID-19. Menurutnya, hal itulah yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran di Tanah Air.

 

Sang Bendahara Negara menekankan bahwa yang dimaksud pengangguran adalah mereka yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, bukan orang yang hanya berpindah dari sektor formal ke sektor informal.

 

“Saya ini punya banyak stok pengangguran. Katakan saya pacu pertumbuhan ekonomi 7 persen sampai 8 persen selama beberapa tahun, itu pun belum tentu bisa menyerap seluruh pengangguran yang ada. Jadi, tidak akan menimbulkan demand pull inflation. Lalu kenapa kita harus takut ekonomi tumbuh di atas 6 persen? Itu pemikiran yang keliru. Mereka perlu baca buku lagi,” jelasnya dengan tegas.

 

“Ini persoalan yang sangat serius. Masalah inilah yang menjadi dasar kenapa ekonomi kita sulit tumbuh di atas 6 persen selama ini. Setiap kali pertumbuhan mendekati 6 persen, selalu ditahan kembali. Karena dianggap ekonomi bisa ‘kepanasan’. Kepanasan apa? Orang yang menganggur saja masih banyak,” tegas Purbaya.

 

Karena itu, ia menargetkan agar perekonomian Indonesia dapat tumbuh di atas 5,5 persen year-on-year (yoy) pada kuartal IV tahun 2025. Dengan capaian tersebut, pertumbuhan ekonomi secara tahunan (full year) diperkirakan bisa mencapai 5,2 persen.

 

Ia juga berkomitmen untuk terus meningkatkan aktivitas ekonomi nasional setiap tahun. Misalnya pada tahun 2026, Purbaya optimistis ekonomi bisa tumbuh sekitar 6 persen secara tahunan.

 

“Saya pikir selama program-program dijalankan dengan baik, seharusnya pertumbuhannya bisa lebih cepat karena saya berharap sektor swasta juga dapat lebih aktif tahun depan. Tahun berikutnya harus lebih cepat lagi. Mungkin pada tahun kelima masa pemerintahan Pak Prabowo, kita sudah bisa mulai melihat bayangan pertumbuhan menuju 8 persen,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.