Berita Terkini
Kepala BGN Tegaskan Tak Ada Pemotongan Anggaran per Porsi di Program MBG
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada akhir Oktober 2025 atau awal November 2025, di Korea Selatan, di tengah meningkatnya tensi perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Pertemuan ini menjadi sorotan global karena diyakini akan membahas isu-isu krusial seperti tarif impor, ekspor bahan strategis, serta stabilitas rantai pasok global.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa lawatan Trump ke Asia akan dimulai dari Malaysia dan Jepang, sebelum menuju Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Xi. Agenda tersebut dijadwalkan berlangsung menjelang KTT APEC 2025, di mana para pemimpin dunia akan membahas masa depan perdagangan global di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
Tarif dan Ekspor Strategis
Presiden Trump dikabarkan akan menekan Tiongkok dengan ancaman tarif hingga 155% apabila kesepakatan perdagangan gagal dicapai. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk memperkuat posisi negosiasi AS di tengah defisit perdagangan yang masih tinggi.
Rantai Pasok Bahan Baku Kritis
Tiongkok terus memperluas kebijakan pengendalian ekspor atas material penting seperti rare-earth minerals. Kebijakan ini dikhawatirkan dapat mengguncang industri global yang bergantung pada pasokan bahan tersebut.
Stabilitas Ekonomi Global
Pasar Asia merespons positif kabar rencana pertemuan tersebut. Sejumlah indeks saham di kawasan mencatat kenaikan seiring meningkatnya harapan akan meredanya ketegangan dagang antara kedua negara.
Meski agenda telah diumumkan, sejumlah pengamat menilai hasil pertemuan masih sulit diprediksi.
Ketidakpastian Kesepakatan
Sejarah menunjukkan bahwa negosiasi antara AS dan Tiongkok kerap berhenti pada tataran deklaratif tanpa menghasilkan kesepakatan konkret.
Dampak Gagalnya Pembicaraan
Jika pertemuan berakhir tanpa hasil, ancaman perang tarif dan pembatasan ekspor dapat memicu gangguan rantai pasok global, lonjakan inflasi, serta gejolak di pasar keuangan internasional.
Strategi Tiongkok yang Hati-Hati
Beijing tampak memilih pendekatan yang lebih strategis, dengan menahan diri terhadap tekanan eksternal dan menyiapkan langkah jangka panjang dalam apa yang disebut sebagai “bentuk baru perang dagang”.
Sebagai bagian dari rantai pasok global dan anggota ASEAN, Indonesia berpotensi merasakan dampak langsung dari perubahan kebijakan perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Rencana kunjungan Trump ke Malaysia dan Jepang sebelum pertemuan di Korea Selatan menunjukkan bahwa Asia Tenggara dan Asia Timur akan menjadi pusat diplomasi ekonomi baru. Langkah ini berpotensi mempengaruhi strategi investasi dan arah perdagangan di kawasan. Bagi pelaku usaha dan investor di Indonesia, hasil pertemuan tersebut dapat menjadi penentu strategi bisnis ke depan—apakah akan muncul risiko baru akibat ketegangan dagang, atau justru terbuka peluang diversifikasi pasar dan investasi.
Pertemuan Trump–Xi di Korea Selatan pada akhir Oktober ini menjadi titik krusial dalam perjalanan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan agenda berat mencakup tarif impor, ekspor strategis, dan stabilitas ekonomi global, dunia menanti apakah dialog ini akan menghasilkan terobosan nyata atau sekadar retorika diplomatik. Bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, hasil pertemuan ini perlu dicermati secara serius. Setiap keputusan yang diambil kedua negara berpotensi mengubah arah kebijakan ekonomi global—membuka peluang baru sekaligus menghadirkan tantangan besar bagi stabilitas regional.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.