Purbaya Santai Soal Utang RI Tembus Rp9.138 T: Kita Masih Kuat Bayar!

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan terkait kekhawatiran sebagian masyarakat yang menilai bahwa total utang pemerintah yang kini mencapai Rp9.138 triliun tidak akan mampu dilunasi.

 

Menurut Purbaya, total utang Indonesia per Juni 2025 tersebut masih berada pada level yang aman. Ia menjelaskan bahwa rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) masih berada di kisaran 40%, jauh di bawah batas aman sebesar 60% yang telah ditetapkan.

 

“Kenapa harus khawatir soal utang? Kalau Anda memahami kebijakan fiskal, tentu tahu ukuran-ukuran yang menentukan apakah suatu negara mampu membayar utangnya atau tidak,” ujarnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Jakarta, dikutip pada Rabu (29/10/2025).

 

Purbaya kemudian menjelaskan bahwa lembaga pemeringkat kredit (rating agency) biasanya menilai kemampuan fiskal suatu negara dengan mengacu pada dua indikator utama, yaitu rasio defisit terhadap PDB (deficit to GDP ratio) dan rasio utang terhadap PDB (debt to GDP ratio). Berdasarkan kedua ukuran tersebut, posisi fiskal Indonesia dinilai masih sangat sehat.

 

Ia juga menambahkan bahwa rasio utang Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat (AS) yang rasionya mendekati 100%, bahkan Jepang yang telah melampaui 250%.

 

“Jadi, berdasarkan ukuran-ukuran itu, posisi kita masih aman. Jadi tidak perlu terlalu panik,” tegasnya.

 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi utang pemerintah pusat mencapai Rp9.138,05 triliun per Juni 2025, turun 0,43% dibandingkan posisi Mei 2025 yang sebesar Rp9.177,48 triliun.

 

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, menjelaskan bahwa rasio utang pemerintah terhadap PDB pada kuartal II-2025 berada di angka 39,86%, sedikit meningkat dibandingkan dengan 39,81% pada tahun 2024.

 

Secara komposisi, total utang pemerintah terdiri atas pinjaman dan surat berharga negara (SBN). Untuk pinjaman, totalnya mencapai Rp1.157,18 triliun per Juni 2025, naik dibandingkan Rp1.147,95 triliun pada Mei 2025. Dari total tersebut, pinjaman luar negeri tercatat sebesar Rp1.108,17 triliun, sedangkan pinjaman dalam negeri mencapai Rp49,01 triliun.

 

Sementara itu, nilai surat berharga negara (SBN) tercatat sebesar Rp7.980,87 triliun per Juni 2025, mengalami penurunan dibandingkan dengan Rp8.029,53 triliun pada Mei 2025. Dari total tersebut, SBN berdenominasi rupiah mendominasi sebesar Rp6.484,12 triliun, sedangkan SBN berdenominasi valuta asing mencapai Rp1.496,75 triliun.

Sumber: bloombergtechnoz.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.