
Bisnis | Ekonomi
5 Program Quick Wins Purbaya untuk Kejar Setoran Negara 2025
/index.php
Crypto News - Diposting pada 26 September 2025 Waktu baca 5 menit
Indonesia kini menempati posisi sebagai pasar kripto terbesar kedua di kawasan Asia Pasifik dengan pertumbuhan on-chain value received atau nilai aset sebesar 103% dalam periode Juli 2024 hingga Juni 2025. Pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia berada tepat di bawah Jepang yang mencatat kenaikan 120%.
Di Asia Pasifik, aktivitas transaksi kripto berkembang pesat dengan lonjakan nilai transaksi on-chain bulanan dari US$ 81 miliar pada Juli 2022 menjadi US$ 244 miliar pada Desember 2024. Kenaikan ini dipicu oleh pemulihan pasar global serta meningkatnya minat terhadap investasi digital.
Sementara itu, hingga pertengahan 2025 volume transaksi tetap terjaga di atas US$ 185 miliar per bulan. CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai perkembangan adopsi kripto di Indonesia sesuai dengan kondisi nyata di lapangan, di mana jumlah investor terus bertambah sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, baik di pasar spot maupun derivatif (futures).
“Posisi Indonesia yang kini berada di peringkat kedua setelah Jepang merupakan pencapaian luar biasa. Hal ini menunjukkan betapa pesatnya perkembangan adopsi kripto di dalam negeri, yang didukung oleh regulasi yang semakin jelas serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aset digital. Generasi muda juga berperan penting sebagai penggerak utama dalam memperkuat ekonomi digital nasional,” ujar Calvin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (25/9/2025).
Calvin menambahkan bahwa volume transaksi kripto di Tokocrypto meningkat 10% year-on-year hingga Juli 2025. Ia menilai, salah satu faktor pendorong utama tingginya adopsi kripto berasal dari demografi generasi muda digital native yang sudah terbiasa dengan teknologi sejak awal.
Kombinasi faktor-faktor tersebut mendorong Indonesia mencatatkan pertumbuhan 103% dalam satu tahun terakhir. Pencapaian ini menggarisbawahi bahwa ekosistem kripto nasional semakin berperan sebagai salah satu pilar penting dalam perkembangan kawasan Asia Pasifik.
“Adanya dukungan regulasi yang semakin kuat serta inovasi produk yang semakin matang membuka akses yang lebih luas, membuat transaksi aset kripto menjadi lebih mudah, cepat, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Di sisi lain, arah kebijakan pemerintah dan regulator seperti OJK yang terus memperkuat tata kelola industri memberikan kepastian lebih besar, baik dalam perlindungan konsumen maupun dalam membuka peluang inovasi di sektor keuangan digital,” jelas Calvin.
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.