Berita Terkini
BBM Viral Bobibos Belum Kantongi Izin Resmi dari ESDM, Ada Apa?
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 09 November 2025 Waktu baca 5 menit
Pemerintah menargetkan sebanyak 18 proyek hilirisasi di berbagai sektor dapat mulai beroperasi pada tahun 2026. Saat ini, seluruh proyek tersebut masih dalam tahap kajian oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa target tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Percepatan hilirisasi mencakup sektor perikanan, pertanian, serta energi dan mineral batu bara. Setelah kunjungan ke Cilegon, kami membahas arahan Presiden terkait 18 proyek yang telah menyelesaikan pra-feasibility study (pra-FS) dan telah didiskusikan bersama Danantara serta Pak Rosan. Semua proyek tersebut ditargetkan dapat diselesaikan pada tahun ini,” ujar Bahlil di Istana Presiden, Jakarta, dikutip Jumat (7/11/2025).
Total investasi dari 18 proyek hilirisasi tersebut mencapai lebih dari Rp600 triliun dan diperkirakan mampu menciptakan lebih dari 270 ribu lapangan kerja baru. Sekitar 67% dari total proyek akan dibangun di luar Pulau Jawa untuk mendorong pemerataan pembangunan ekonomi nasional.
“Dengan mempercepat pembangunan 18 proyek yang nilai investasinya melebihi Rp600 triliun, kita tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan menghasilkan produk-produk yang dapat menggantikan impor,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga menekankan pentingnya pengembangan Dimethyl Ether (DME) sebagai alternatif pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang saat ini masih bergantung pada impor. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat industri energi dalam negeri agar kebutuhan energi nasional dapat dipenuhi melalui produksi domestik.
“Kita baru saja meresmikan proyek di Cilegon. Saat ini kebutuhan LPG nasional sekitar 1,2 juta ton per tahun, dan pada tahun 2026, konsumsi diperkirakan mencapai hampir 10 juta ton. Karena itu, kita tidak bisa menunda, kita harus segera membangun industri-industri energi di dalam negeri,” tegas Bahlil.
Berikut adalah rincian lengkap 18 proyek hilirisasi yang direncanakan pemerintah:
Industri Smelter Aluminium (Bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat – investasi Rp60 triliun, lapangan kerja 14.700 orang.
Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin – investasi Rp164 triliun, lapangan kerja 34.800 orang.
Industri Aspal di Buton, Sulawesi Tenggara – investasi Rp1,49 triliun, lapangan kerja 3.450 orang.
Industri Mangan Sulfat di Kupang, NTT – investasi Rp3,05 triliun, lapangan kerja 5.224 orang.
Industri Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah – investasi Rp38,4 triliun, lapangan kerja 12.000 orang.
Industri Copper Rod, Wire & Tube (Katoda Tembaga) di Gresik, Jawa Timur – investasi Rp19,2 triliun, lapangan kerja 9.700 orang.
Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua – investasi Rp19 triliun, lapangan kerja 18.000 orang.
Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat – investasi Rp17,3 triliun, lapangan kerja 7.100 orang.
Industri Oleoresin (Pala) di Fakfak, Papua Barat – investasi Rp1,8 triliun, lapangan kerja 1.850 orang.
Industri Oleofood (Kelapa Sawit) di KEK Maloy Batuta Trans, Kalimantan Timur – investasi Rp3 triliun, lapangan kerja 4.800 orang.
Industri Nata de Coco, MCT, Coconut Flour, dan Activated Carbon (Kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau – investasi Rp2,3 triliun, lapangan kerja 22.100 orang.
Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT – investasi Rp16 triliun, lapangan kerja 33.000 orang.
Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur – investasi Rp1 triliun, lapangan kerja 27.600 orang.
Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT – investasi Rp212 miliar, lapangan kerja 1.700 orang.
Industri Kilang Minyak (Oil Refinery) di berbagai wilayah termasuk Lhokseumawe, Natuna, Cilegon, Makassar, hingga Fakfak – investasi Rp160 triliun, lapangan kerja 44.000 orang.
Industri Tangki Penyimpanan Minyak (Oil Storage Tanks) di lokasi yang sama – investasi Rp72 triliun, lapangan kerja 6.960 orang.
Industri Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah – investasi Rp24 triliun, lapangan kerja 19.500 orang.
Industri Bioavtur (Minyak Goreng Bekas) di KBN Marunda, Cikarang, dan Karawang – investasi Rp16 triliun, lapangan kerja 10.152 orang.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.