
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 05 January 2025 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Kecerdasan buatan (AI) terus mendorong perubahan besar yang memengaruhi cara bekerja, berkarya, dan memahami masa depan dunia kerja. Cameron Adams, Co-Founder dan Chief Product Officer Canva, memperkirakan 2025 akan menjadi titik penting bagi AI, dengan pengaruh besar tidak hanya dalam seni kreatif, tetapi juga dalam restrukturisasi pasar kerja dan redefinisi kepemimpinan.
Era Kreativitas Baru yang Dipicu oleh AI
Adams meramalkan AI akan menjadi pendorong utama kreativitas. Teknologi AI yang semakin intuitif dan canggih memungkinkan siapa saja, terlepas dari latar belakang, untuk mengekspresikan ide-idenya secara visual. Penulis, misalnya, dapat memvisualisasikan cerita dan karakter mereka, sementara desainer grafis dapat memanfaatkan AI untuk menyempurnakan karya dengan lebih cepat.
"AI akan membawa desain ke lebih banyak orang dan meningkatkan kreativitas. Platform yang mudah digunakan akan menyatukan teknologi dengan seni, memungkinkan ide kreatif lebih mudah diwujudkan," ujar Adams.
Kolaborasi Manusia dan AI Sebagai Standar Baru
Adams juga menyoroti dampak AI terhadap cara bekerja, dengan kolaborasi manusia dan mesin menjadi hal biasa di 2025. AI akan membantu menyederhanakan tugas-tugas seperti pengumpulan data, analisis, hingga pembuatan laporan, sehingga tenaga kerja manusia dapat fokus pada pekerjaan strategis dan inovatif.
"Kemitraan ini akan meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan membuat organisasi lebih adaptif," jelasnya.
Pasar Kerja Baru dan Profesi Masa Depan
AI diprediksi akan melahirkan profesi baru, termasuk AI Creative Director, Chief Ethical AI Officer, dan Workflow Engineer. Selain itu, profesi seperti AI Life System Coach, yang melatih asisten AI untuk meningkatkan kualitas hidup pengguna, menjadi contoh pekerjaan futuristik yang menarik.
Kepemimpinan di Era AI: Perpaduan Teknologi dan Sentuhan Manusia
Meskipun AI akan memiliki peran dominan, Adams menggarisbawahi pentingnya kualitas humanis dalam kepemimpinan. Pemimpin masa depan harus membangun tim yang solid, memelihara kreativitas, dan beradaptasi cepat terhadap perubahan teknologi.
"Pemimpin perlu memadukan kecerdasan manusia dengan kemampuan AI untuk menjawab tantangan sekaligus menciptakan inovasi," kata Adams.
Desain Kerja yang Terotomatisasi dan Lebih Efisien
AI juga akan mengubah dinamika desain dalam pekerjaan. Dengan otomatisasi yang lebih baik, AI akan mempercepat penciptaan identitas merek dan pengalaman konsisten bagi pelanggan. Komunikasi visual menjadi lebih terjangkau dan efisien, memungkinkan tim untuk fokus pada strategi tingkat tinggi dan inovasi kreatif.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.