
Investasi Digital
Gila! Harga Emas Antam Naik Rp 1 Juta dalam 2,5 Tahun, Lonjakan Tertinggi!
/index.php/news/detail/saham_terkini/indeks-bisnis-27-dibuka-melemah-tapi-saham-bris-mapi-tlkm-masih-berpotensi-menguat
Saham News - Diposting pada 24 March 2025 Waktu baca 5 menit
Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan Senin (24/3/2025) seiring dengan tekanan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski demikian, sejumlah saham seperti BRIS, MAPI, dan TLKM masih mencatatkan kenaikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama antara Bursa dan Bisnis Indonesia ini turun 1,28% atau 5,62 poin ke level 434,49 pada awal perdagangan. Dari keseluruhan saham yang masuk dalam indeks, 6 saham menguat, 20 saham terkoreksi, dan 1 saham stagnan.
Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan antara lain:
Di sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan, termasuk:
Sementara itu, IHSG juga dibuka turun 1% atau 62,38 poin ke level 6.195,80 sesaat setelah perdagangan dimulai. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.248 setelah dibuka di 6.242,24. Hingga saat ini, tercatat 143 saham menguat, 292 saham melemah, dan 522 saham stagnan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp10.717 triliun.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memperkirakan IHSG akan bergerak dalam pola konsolidasi pada perdagangan hari ini dengan rentang support di level 6.200, pivot di 6.250, dan resistance di 6.300.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (21/3/2025), IHSG ditutup melemah 1,93% ke level 6.253,179. Secara teknikal, Valdy mencatat adanya pelebaran negative slope pada MACD, sementara Stochastic RSI berada di area pivot. "Kami memperkirakan IHSG akan berkonsolidasi dalam rentang 6.200-6.300," ungkapnya dalam riset harian.
Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar tengah mencermati rilis data S&P Global Manufacturing dan Services PMI Flash untuk Maret 2025, yang diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan Februari 2025. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan aktivitas manufaktur dan jasa di AS.
Sementara di Eropa, investor menantikan data Manufacturing dan Services PMI Flash di beberapa negara utama, yang juga diprediksi mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya. Selain itu, Inggris dijadwalkan merilis data inflasi Februari 2025 pada Selasa (25/3/2025), yang diproyeksikan tetap stabil di 3% (year on year/YoY).
Dari kawasan Asia, fokus pasar tertuju pada data Jibun Bank Manufacturing PMI Flash Jepang untuk Maret 2025, yang diperkirakan naik menjadi 49,4 dari 49,0 pada Februari 2025. Meskipun masih berada di zona kontraksi, angka ini menunjukkan adanya perbaikan dalam sektor manufaktur Jepang.
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.