
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Edukasi - Diposting pada 15 May 2025 Waktu baca 5 menit
Membidik Imbal Hasil di Atas 5 Persen, Ini 5 Instrumen Investasi yang Patut Dipertimbangkan
Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, para investor semakin selektif dalam memilih instrumen yang mampu memberikan imbal hasil optimal. Bagi mereka yang menargetkan return di atas 5% per tahun, terdapat sejumlah pilihan investasi menarik yang dapat dipertimbangkan. Berikut lima instrumen investasi dengan potensi keuntungan menarik, disertai analisis risiko dan keuntungannya.
Deposito di bank digital kini menjadi pilihan favorit karena menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. Sebagai contoh, SeaBank memberikan bunga hingga 7,5% per tahun untuk tenor 12 bulan, dengan setoran minimum sebesar Rp1 juta. Bank Raya menawarkan bunga hingga 6% dengan nominal yang sama.
Tak kalah menarik, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga menawarkan bunga deposito antara 5% hingga 6,75% per tahun, bergantung pada tenor dan kebijakan masing-masing BPR.
Analisis:
Keuntungan: Tingkat bunga lebih tinggi dibandingkan deposito di bank besar.
Risiko: Pastikan lembaga keuangan tersebut terdaftar di OJK dan bunga tidak melebihi batas penjaminan LPS untuk menjaga keamanan dana.
Reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan dana pada obligasi korporasi menawarkan return kompetitif. Insight Renewable Energy Fund mencatatkan imbal hasil tahunan sebesar 7,13%, sedangkan Capital Fixed Income Fund berada di angka 6,93%. Sucorinvest Monthly Income Fund bahkan memberikan distribusi hasil bulanan dengan total return mencapai 8% per tahun.
Analisis:
Keuntungan: Memberikan pendapatan rutin dan mendukung diversifikasi portofolio.
Risiko: Tergantung pada kualitas obligasi dalam portofolio; investor disarankan memperhatikan peringkat kredit dan durasi obligasi.
ORI merupakan instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah dengan kupon tetap. ORI027, misalnya, menawarkan kupon antara 6,65% hingga 6,75% per tahun dengan tenor 3 hingga 6 tahun.
Analisis:
Keuntungan: Dijamin pemerintah, cocok untuk investor dengan profil risiko rendah.
Risiko: Jika dijual sebelum jatuh tempo, harga di pasar sekunder bisa lebih rendah dibandingkan harga beli.
Saham-saham yang secara konsisten membagikan dividen tinggi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), dan PT Unilever Indonesia (UNVR), menawarkan dividen antara 3% hingga 7% per tahun. Bila dikombinasikan dengan potensi apresiasi harga saham, total return bisa mencapai bahkan melampaui 10% per tahun.
Analisis:
Keuntungan: Pendapatan dari dividen plus potensi capital gain.
Risiko: Harga saham bersifat fluktuatif dan pembagian dividen bergantung pada kondisi keuangan emiten.
P2P lending memungkinkan investor memberikan pinjaman langsung kepada peminjam melalui platform digital. Platform seperti Modalku, KoinWorks, dan Investree menawarkan imbal hasil hingga 16% per tahun.
Analisis:
Keuntungan: Return tinggi dan syarat modal awal relatif ringan.
Risiko: Potensi gagal bayar tetap ada; penting untuk memilih platform dengan manajemen risiko dan proses seleksi peminjam yang transparan.
Mencapai target return di atas 5% membutuhkan strategi investasi yang matang, dengan mempertimbangkan profil risiko, tujuan keuangan, dan jangka waktu investasi. Diversifikasi portofolio dan pemahaman mendalam terhadap karakteristik setiap instrumen menjadi kunci dalam meraih hasil optimal dan berkelanjutan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.